Judul : Senandung Gembala
Pengarang : Ahsanur Anta
Ukuran : 14 x 20 cm
Tebal : iv + 138 halaman
Harga : 37.000
SINOPSIS:
Juminten kembali memandang si Dongo, sapi betina yang sedang menikmati rerumputan di tengah terik matahari. Sapi betina itu memilah-milah rumput yang sudah mulai menguning kerena kekurangan air. Mata si Dongo teduh bercahaya.
Melihat si Dongo yang memancarkan aura keteduhan, tak kuasa Juminten menitikkan air mata. Juminten teringat mamaknya yang kini telah jauh terpisahkan oleh samudera. Sudah empat tahun Juminten berpisah dengan mamak. Keadaanlah yaang membuat semua itu terjadi. Terbayang kembali peristiwa empat tahun silam. Peristiwa yang menggetarkan jiwa. Dan menjelma penuh kepastian. Kepedihan dan kesedihan bercampur ketakutan menjalar ke seluruh tubuh Juminten.
Saat itu, di depan mata kepalanya sendiri, pertengkaran itu menampakkan diri. Bentakan-bentakan tak dapat terelakkan dari pendengaran. Adu mulut tak dapat dihindarkan. Gebrakan dahsyat mengetarkan meja. Juminten menyaksikan tragedi itu. Menangis sedu sedan. Badannya gemetaran. Tak berdaya.
Hanya jeritan yang keluar dari mulut saat matanya terbuka menyaksikan kekerasan itu. Tapi tak dapat Juminten melerai. Pikirannya buntu. Hatinya sudah terlalu berat menerima kenyataan. Kenyataan yang getir. Bapak menceraikan mamaknya saat itu juga.
