Judul : Membelok Takdir Mimpi
Pengarang : Ahsanur Anta
Ukuran : 14 x 20 cm
Tebal : iv + 219
Harga : 43.000
SINOPSIS:
Aku benar-benar tidak mengerti. Airmata ini menetes kembali. Setelah lama berduka.
“Alinsa, mungkin banyak hal yang kita tidak tahu. Dan yang terpenting adalah kita tidak mungkin tahu bagaimana akhir dari setiap kisah kehidupan. Kita hanya menjalaninya saja, kan?” Yuli merangkulku.
“Tapi ini membuatku goyah….”
“Banyak orang yang pernah goyah. Dan nyaris roboh. Tapi tekad dan pengharapan yang membuat mereka tersisa dari orang-orang rapuh lainnya. Ketika seseorang bisa bangkit dari keporak-porandaan hidup, dia bisa meniti dan memasang kembali asanya. Sungguh, seseorang itu amatlah bahagia. Kebahagiaan hidup akan terasa setelah kita pernah terluka.”
Aku menatap Yuli. Ada sinar aneh di matanya. “Kenapa kau bisa sedewasa ini, Yuli?”
“Mimpilah yang membuatku seperti ini, Sukma.”
“Mimpi yang bisa mengubah karakter seseorang?”
“Ya, itulah….”
Aku menatap ke samping depan. Di mana Rendi sedang asyik memeluk gitarnya. Mungkin kali ini dia sedang bermimpi. Aku merogoh saku jaketku. Kuraba sesuatu di dalamnya. Sebuah cincin dari Johan. Aku mengeluarkannya. Setetes air, kembali menggenang.
“Apa itu, Alin?” tanya Yuli ketika melihat batu cincin itu mengeluarkan cahaya.
“Cincin kenangan dari kekasihku si alam mimpi,” jawabku dan meletakkan batu itu ke dalam dada. Aku merindukan kekasihku….
***
Sebuah kehidupan memang sulit untuk ditebak. Seperti apa jalan ceritanya. Dan itulah kisahku. Tentang skenario yang disampaikan lewat mimpi. Tetapi mimpi bukanlah segala-galanya. Mimpi tak bisa mengatur kita. Tetapi yang sebenarnya, adalah mimpi yang kita atur….
