
Pengarang : Anisa Ae dan ECA Lovers
Ukuran : 13 cm x 15 cm
Tebal : vi + 118 halaman
Harga : 33.000
Kontributor : 29.000
SINOPSIS :
“Istrimu … tunadaksa?” kata Karto hati-hati agar tak menyinggung Yus dan istri. Yus mengangguk. Santai.
“Meskipun begitu, aku mencintainya, To. Lebih dari siapa pun,” terang Yus.
“Tapi, apa dia mencintaimu? Pernahkah dia bilang cinta padamu?” tanya Karto kekanak-kanakan.
Yus tersenyum, lalu berkata, “Apa penting harus bilang cinta? Adanya dia di sisiku, itu lebih dari cinta, To. Dia nunjukin cinta itu dengan cara lain, To. Mengingatkanku untuk salat, mencium tanganku, menghidangkan sarapan, mencuci bajuku, dan terpenting … dia sayang pada anak-anakku. Perhatiannya … adalah cinta, To.”
(Cuplikan Tak Perlu Bilang Cinta)
“Masih banyak cendolnya?”
“Masih, Pak Haji. Hujan sejak pagi, orang malas beli es cendol.” Pak Makmun tertawa, sebagian giginya sudah hilang.
“Saya beli semuanya. Dibungkus plastik, dipisah seperti biasa.”
Aku ternganga mendengar ucapan Kakek, tapi aku hanya diam mengamati Pak Makmun yang menjawab pertanyaan-pertanyaan Kakek sambil membungkus barang dagangannya dalam plastik-plastik bening besar.
(Cuplikan Banjir Cendol)