Judul : Renungan Praktis
Pengarang : Josrai Sibagariang, S.Pd
Ukuran : 13 x 19 halaman
Tebal : viii + 132 halaman
Harga : 35.000
Sinopsis :
Berbagai tema kehidupan dibahas dalam buku ini yang diperhadapkan dengan iman Kristen. Sering sekali terjadi tindakan-tindakan yang salah namun dianggap suatu kewajaran oleh manusia di dunia ini. Dosa menjadi sebuah rahasia umum yang tidak lagi dihiraukan. Banyak orang Kristen yang menjadi munafik yang merasa diri bangga dan berharga karena sering mengikuti kebaktian-kebaktian.
Lahirnya berbagai denominasi gereja menimbulkan etnosentrisme gereja yang membawa orang Kristen Jatuh ke dalam dosa. Kekuatan-kekuatan gelap di dunia ini seakan-akan mendominasi iman, perdukunan lebih kuat mempengaruhi umat Kristen.
Bagi para pemuda sering sekali salah dalam menentukan pilihan yang tepat untuk masa depan. Memilih sesuatu tanpa mengikutsertakan peran Tuhan. Di dalam buku ini anda akan temukan jawaban dari setiap pergumulan di atas. Berbagai tuntunan yang Alkitabiah dipaparkan secara detail.
Josrai Sibagariang, S.Pd lahir di Sirau pada tanggal 1 Maret 1993. Anak dari St.Raden Muktar Sibagariang dan M.Br Sitanggang. Menamatkan sekolah dasar dari SD 155697 Pasaributobing 2 pada tahun 1998-2004. Pendidikan menengah pertama di SMP N 1 Pasaributobing pada tahun 2004-2007. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA N 1 Sorkam Barat dari tahun 2007-2010. Mengambil jurusan sejarah di Universitas Negeri Medan dari tahun 2010-2014. Pekerjaan saat ini sebagai guru di SMA N 1 Sorkam Barat dan SMA N 1 Pasaributobing sejak tahun 2014. Semasa kuliah aktif diberbagai organisasi kemahasiswaan. Pada tahun 2012 menjabat sebagai Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Unimed dan ketua panitia natal Fakultas Ilmu Sosial Unimed. Pada tahun 2013 memegang jabatan Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan menjadi ketua panitia Penerimaan Awal Mahasiswa Baru FIS Unimed. Dan banyak lagi organisasi-organisasi yang pernah diikuti semasa mahasiswa. Motto hidup, “ Ingin mutiara selami lautan, ingin bahagia selami penderitaan”.
