Bimbingan Konseling Keluarga Perspektif Adat Budaya Angkola

Bagikan

Judul : Bimbingan konseling keluarga perspektif adat Budaya Angkola

Kepengarangan : Maslina Daulay, MA., Darwin Harahap, S.Sos.I, M.Pd.I., Dr. Zainal Efendi Hasibuan, MA.

Halaman : 85

Jenis Kertas : Bookpaper

Blurb :

Buku ini membahas penerapan konseling dalam konteks keluarga persfektif budaya lokal Angkola terkhusus wilayah Kota Padangsidimpuan, dengan tujuan membantu anggota keluarga menyelesaikan berbagai masalah yang muncul dalam kehidupan rumah tangga. Konseling keluarga dilakukan dengan pendekatan sistemik, melibatkan seluruh anggota keluarga inti agar potensi mereka berkembang secara optimal dan masalah dapat diatasi dengan dasar cinta dan kerelaan dengan memotori tokoh Masyarakat.

Berangkat dari kebutuhan layanan keluarga yang peka budaya, naskah ini menawarkan kerangka konseling keluarga berbasis kearifan lokal Batak Angkola. Intinya, konselor  dalam hal ini tokoh Masyarakat memadukan simbol dan praktik budaya—seperti makna ulos sebagai peneguh relasi dan dukungan emosional, nilai-nilai kekeluargaan (gotong royong, saling hormat lintas generasi), serta struktur adat yang mengatur peran kekerabatan—ke dalam seluruh tahapan konseling.

Isi pokok buku ini terdiri tiga tahap yang pertama, Bimbingan Pranikah: dimulai sejak perencanaan pernikahan, untuk membekali pasangan dengan kesiapan mental dan emosional. Kedua, Masa Nikah Tokoh masyarakat seperti kepala adat, tokoh agama, atau pemuka desa sering menjadi panutan dalam menjaga nilai-nilai pernikahan yang sesuai dengan norma lokal dan agama dengan memberikan bimbingan dan nesehat di dalam mengarungi rumah tangga mulai sekarang dan kedepan. Ketiga Pasaca nikah: Dinamika dan konflik yang muncul dalam perjalanan membangun rumah tangga dua mempelai tokoh masyrakat menjadi mediator dalam kasus perselisihan keluarga atau pernikahan yang bermasalah.

Bagian awal memetakan landasan teoretis konseling sensitif budaya dan memerinci peta relasi keluarga Angkola, lalu mengembangkan instrumen asesmen budaya (riwayat kekerabatan, peran adat, ritual keluarga) untuk memahami pola komunikasi, pengambilan keputusan, dan sumber dukungan natural. Bagian praktik menunjukkan cara membangun aliansi dengan keluarga melalui musyawarah, memfasilitasi dialog lintas generasi, dan menggunakan media simbolik (misalnya pemberian atau penataan kain adat dalam sesi tertentu) sebagai metafora kelekatan dan rekonsiliasi. Teknik naratif, genogram kekerabatan, dan kontrak keluarga dirancang agar selaras dengan norma adat serta etika profesional modern. Studi kasus—konflik perkawinan, pola asuh, dan stres migrasi—menunjukkan bagaimana melibatkan tokoh keluarga/adat secara tepat dapat mempercepat pemulihan tanpa mengabaikan otonomi anggota keluarga. Pada akhirnya, buku ini menyajikan panduan praktis, lembar kerja, dan indikator keberhasilan yang terukur, sehingga konselor, pendidik, dan pekerja sosial memiliki rute intervensi yang relevan, hormat terhadap budaya, dan efektif untuk memperkuat keharmonisan keluarga Batak Angkola masa kini.

Tinggalkan Komentar

Kontak Kami

AE Publishing

Bangun Peradaban Dengan Tulisan
Scroll to Top