
Judul: Sepanjang Jalan Pulang Bersama Mas Dava
Penulis: Sara
Jumlah Halaman: iv + 62 halaman,
Ukuran: 13 x 19cm
Blurb:
Bersama dua pasang kaki yang bergantian menapak aspal Jambi, labiumnya tak henti bernarasi. Lantas ia ceritakan kisah-kisah dusta tentang sekolahnya yang jauh dari ekspektasi. Hubungan romansanya tak tertinggal, perpustakaan Wattpad jadi referensi.
Kawannya banyak dan baik-baik, katanya. Cilok ekstra pedas serta es Marimas menjadi selingan sempurna untuk cerita karangannya. Serta kakak sulungnya—yang ia panggil Mas Dava—menampung kepalsuan yang ia impikan.
Senyum mengembang. Perlukah sekalian ia menjadi pendongeng? Tentu, barangkali itu bakatnya. Rungu menangkap bualan si pengharap, tapi masih menikmati. Bibir yang hampir setengah jam hanya menceritakan angan, pun juga enggan diam.
Hingga sadarlah dia bahwa; sekali ia berbohong, maka ia harus berbohong untuk menutupi kebohongan lainnya.
Tentang Penulis
Namanya Binar, panggilannya Bibin.
Namun, lebih suka dikenal sebagai Sara, nama pena-nya. Ia lahir di Yogyakarta, tidur di Jambi, tapi tinggal di Wattpad(eh?). Ia penulis, bathroom singer, pelajar, serta seorang kakak buat dua bocah-tak-ada-akhlak dengan nama Tuta dan Aya (namun, lebih akrab dijulukinya Sintut dan Dodol).
Selain menulis, hari-harinya hanya untuk memperjuangkan bubur tak diaduk serta mencari tambahan manusia untuk kubunya tersebut kemudian mengalahkan telak tim bubur diaduk.
Iya, beri ia semangat! Hidup tim bubur enggak diaduk! Oh, ya, kalau mau berperang atau malah daftar jadi kubu bubur-enggakdiaduk, DM Instagram-nya terbuka untuk siapa